Welcome,
Maretpra Blog's
Haii Sob,, Selamat Datang yah di Blog sederhana ku.. ^_^
Sering denger kan peribahasa Tak Kenal maka Tak Sayang, kalo sobat ga kenal aku
berarti ga sayang dong sama aku :(.. *loohh hahaha kayaknya supaya lebih akrab enaknya
perkenalan dulu yuuukkk ahh.. Check it out !!
Biodata
Nama : Magdalena Retno Prasetiani
Alamat : Asrama Denjasa III-44-13
Jl. Kiaracondong No.433 Bandung
Status : Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM)
E-mail : magdalena_retno@ymail.com
Twitter : @magdalenaRePra
Nahh sob, udah tau kan sedikit biodata tentang aku.. hihihi Salam Kenal yaahh :)
Ini merupakan postingan pertama aku sob, jadi harap dimaklum yaa kalo jauh dari
kata sempurna, namanya juga belajar manusia kan ga ada yang sempurna.. okelah kalo
begitu ikuti aku terus yaa :D
kata sempurna, namanya juga belajar manusia kan ga ada yang sempurna.. okelah kalo
begitu ikuti aku terus yaa :D
Disini aku mau tulis cerpen sob, mau tau gak ceritanya kayak gimana? hehehe kalo mau
tau langsung aja yuukk simak cerpenku dibawah ini.. :P
Cerpen Sahabat dan Cinta (Rabu, 30 April 2014)
Judul : "Indah Pada Waktunya"
Karya : Magdalena R.P.
Dingin nya pagi yang terbalut oleh kabut sungguh
terasa membekukan seluruh tubuh. Membuat
badan pun
ingin berlama-lama berada di balik selimut yang tebal. Tanpa memperdulikan sekarang
sudah pukul
berapa, masih asyik dengan mimpi-mimpi yang mungkin tak ada ujung ceritanya.
“Nadya.. Sudah jam 6 anak gadis kok masih dibawah
selimut. Ayo bangun!!” Seru Ayahku yang
berdiri di depan kamar sudah rapih mengenakan pakaian
PDL lengkap dengan pedang ditangannya,
siap berangkat
untuk upacara pagi. Ehmm.. beginilah menjadi anak tentara, semuanya harus serba
disiplin termasuk bangun pagi.
“Nadyaa!! Hitungan ketiga belum beranjak dari tempat
tidur Ayah ambilkan air.” Seru Ayahku mulai
Kesal karena tidak ada respon sedikit pun dariku.
“Iya iya Ayah.. Nadya bangun, mau ngumpulin nyawa
dulu yaa.” Dengan mata yang berat untuk dibuka aku masih duduk di kasur
membersihkan belek yang ada dimata.
Setiap hari selalu saja diteriaki untuk bangun pagi,
tapi apa daya mata yang rapat seperti lem dan tubuh serasa ada magnet dengan kasur.
Membuat aku setiap hari harus kena marah Ayah. Hmm.. Kalau Ibuku sih sudah cape
kalau harus membangunkan aku setiap hari, jadi tidak terlalu memperdulikan
kalau aku bangun siang.
Hari pertama masuk kuliah di semester 3 diawali
dengan keterlambatan.
“Oh my God..
waktunya 25 menit lagi, mana masih setengah jalan lagi.” Rasa gelisah terus
muncul karena jarak rumah dengan kampus lumayan cukup jauh. Membutuhkan waktu 1
jam untuk bisa tiba dikampus, itu pun jika jalanan lancar dan supir angkot
tidak ngetem.
“Kiri mang...” Sambil memantau jam yang sudah
menunjukkan pukul 07.10.
“Aduh, kiri mang kiri...!! jadi kelewat kan mang,
mana udah telat lagi.” Sedikit nada kesal kepada supir angkot sambil membayar
ongkos.
“Maaf neng, kurang seribu..”
Mendengar itu aku tambah kesal, tanpa menghiraukan
supir angkot yang minta kurang ongkos, aku terus berjalan cepat untuk
menghindari angkot yang aku tumpangi itu dan mencari celah untuk menyebrang
menuju kampus.
“Nyebelin banget sih hari ini, udah kesiangan, angkot
kebablasan, minta seribu lagi, dan...”
“Nadya.. heyy kamu kenapa kok marah-marah sendiri
gitu?”
“Ehh Bagus.. iya gus aku lagi kesel banget hari ini,
aduh jadi malu kamu liat aku marah-marah sendiri.. hahaha. Btw.. kamu kesiangan
juga yah? Asiikk dong aku ada temen..”
“hahaha dasar kamu Nad ada-ada aja.. ya ampun Nad
sekarang udah jam 07.20 mampus nih, ayoo cepet kita naik lift udah telat banget
kita!” sambil menarik tangan kanan nadya menuju lift yang masih terbuka.
“Ehemm gus.. perasaan tangan aku dari tadi ga di
lepas-lepas yah.”
“ohh iya.. sorry sorry Nad aku lupa.” Dengan sigap
Bagus melepaskan tangan Nadya.
“ahh kamu ini cari kesempatan dalam kesempitan nih.”
“yeee... siapa
pula lah cari kesempatan dalam
kesempitan, tadi kan tarik tangan
kamu biar kamu ga lelet jalannya. You know?”
“ohh gitu yaahh, trus aku harus bilang woow gitu?
Weekk.”
Selama di dalam lift Nadya dan Bagus tidak berhenti
saling meledek. Karena tidak jarang teman sekelas melihat mereka selalu
bertengkar atau pun sesamanya saling menjaili.
“Lift nya udah kebuka tuh, ayoo ahh km jangan lelet!”
seru ku sambil sedikit lari dan meninggalkan Bagus. “Heyy cewe tengil, dateng
bareng sekarang kok ninggalin sih?” sambil lari mengejar Nadya.
“Peduli amat, amat aja gak peduli kok yang penting
sekarang masuk kelas.”
“tapi gak ninggalin juga kali Nad.”
Setiba didepan kelas, suara terasa hening seperti
sedang kegiatan ngajar-mengajar, hanya terdengar suara Dosen yang cukup nyaring
sedang menjelaskan kepada mahasiswa nya. Membuat niatku untuk masuk kelas jadi
mundur karna takut dan malu.
“Nad, kenapa kok malah diem bukan nya masuk? Ayo
masuk..” Bagus tanpa ragu langsung mengetok dan membuka pintu.
“Pagi bu, maaf ya bu kalau kami terlambat dan
mengganngu aktifitas mengajar ibu.”
“oh itu tidak masalah, kali ini ibu masih memberi
toleransi kepada kalian karena ini baru
pertemuan pertama, hanya saja kalian harus menyanyi di depan kelas
karena ini sudah kesepakatan bersama yang baru saja dibuat dengan kelas.”
“tapi bu..” seru Nadya dan Bagus.
“Cieee Nadya ngomong nya kompakkan gitu, udah gitu
telat masuk nya bareng pula.. hahaha peace yah Nad “
“Apaan sih indri? Awas kamu yah..” Nadya sedikit
melototi dan mendumel dari depan kelas kepada salah satu sahabat nya itu.
Suasana kelas menjadi gaduh dan semangat untuk mendengar Nadya dan Bagus bernyanyi.
"Balonku ada lima rupa-rupa warnanya merah, hijau, kelabu merah muda dan biru. meletus balon hijau dooorrr hatiku sangat kacau balonku tinggal empat kupegang erat-erat". Satu kelas terhibur dengan tingkah serta mimik Nadya dan Bagus saat menyanyikan lagu balonku di depan kelas. "Sudah ya bu bolehkah saya duduk?" tanya nadya dengan rasa malu nya. "Silahkan, lain kali jangan terlambat lagi ya!" seru ibu Dosen sedikit tersenyum.
"Balonku ada lima rupa-rupa warnanya merah, hijau, kelabu merah muda dan biru. meletus balon hijau dooorrr hatiku sangat kacau balonku tinggal empat kupegang erat-erat". Satu kelas terhibur dengan tingkah serta mimik Nadya dan Bagus saat menyanyikan lagu balonku di depan kelas. "Sudah ya bu bolehkah saya duduk?" tanya nadya dengan rasa malu nya. "Silahkan, lain kali jangan terlambat lagi ya!" seru ibu Dosen sedikit tersenyum.
Selesainya Mata Kuliah Manajemen Keuangan, tidak ada jadwal kuliah lagi setelahnya. biasanya aku habiskan waktu luang untuk hang out bersama teman-teman, ya kami lakukan sesekali untuk refreshing. Kami selalu ingin mencoba menu makanan korea dan jepang karena salah satu dari temanku sangat menggemari negara Korea tentunya bahasa Korea, artis-artis maupun yang berhubungan dengan korea dia bernama indri dan Dwi, dan yang menggemari Negara Jepang seperti tokoh kartun jepang yaitu Riyana, yang Netral itu hanya aku dan Fitri yang Cinta Indonesia hehehe. Dari situlah kami mendapat inspirasi untuk mencicipi menu makanan Korea ataupun Jepang. Memang beragam persahabatan kami, walau berbeda kegemaran tapi tak menghalangi persahabatan kami , justru dengan adanya perbedaan saling melengkapi satu sama lain.
"Hey kawan-kawan abis makan kita pemotretan yuukk..hahaa" ajak Fitri kepada yang lain.
"hmm, kamu nih fit narsis banget sih kerjaannya pemotretan mulu. Emang mau foto dimana sih? Kebun Binatang sama saudara mu? hahahaha ". Nadya mulai meledek fitri.
"Ngaco ahh kamu Nad, yaa enggaklah masa artis pemotretan di kebun binatang sih hahaa".
"Yaudah deh ayo-ayo kita foto, nanti sedih lagi kalau ga diturutin". Dwi mengajak fitri dan teman-teman meninggalkan tempat makan dan menuju Taman Lansia dan Taman Bunga untuk refreshing sekaligus mengabadikan moment itu.
"Hey kawan-kawan abis makan kita pemotretan yuukk..hahaa" ajak Fitri kepada yang lain.
"hmm, kamu nih fit narsis banget sih kerjaannya pemotretan mulu. Emang mau foto dimana sih? Kebun Binatang sama saudara mu? hahahaha ". Nadya mulai meledek fitri.
"Ngaco ahh kamu Nad, yaa enggaklah masa artis pemotretan di kebun binatang sih hahaa".
"Yaudah deh ayo-ayo kita foto, nanti sedih lagi kalau ga diturutin". Dwi mengajak fitri dan teman-teman meninggalkan tempat makan dan menuju Taman Lansia dan Taman Bunga untuk refreshing sekaligus mengabadikan moment itu.
Dalam perjalanan keTaman Lansia kami terbiasa untuk jalan kaki, walau lokasinya memang cukup jauh tapi jarak itupun tak terasa karena kami selalu tertawa canda dalam perjalanan. Terdengar Bunyi sms dari Hp ku, ternyata terdapat pesan dari Bagus. "Hai Nad, kamu besok setelah kuliah sibuk ga?". Nadya pun heran dengan pertanyaan Bagus yang biasanya pun tak pernah sms Nadya. "Enggak kok, ada apa emang gus tumben amat nanyain aku sibuk atau gak. Hayo ada apa?" balas Nadya sedikit penasaran.
"Hmm.. Sebenernya aku punya 2 tiket nonton, kamu mau ga besok temenin aku nonton Nad? hehe mau ya please?" Bagus sedikit membujuk Nadya.
Dalam hati Nadya melonjak kegirangan dan terlihat senyum-senyum sendiri melihat layar Hp. "Ciee Nadya senyum-senyum sendiri kenapa tuh kesambet?" Tanya Riyana kepada Nadya. "Enggak, gak kenapa-kenapa kok Riyan. hehehe" jawab Nadya sambil menyembunyikan Handphone miliknya. Nadya kembali membalas sms Bagus, "Mau gak ya? hmm yayaya okelah". Bagus sangat senang karena Nadya mau merespon untuk pergi nonton dengan nya "Artinya? kamu mau Nad?".
Tanpa disadari Nadya terlalu fokus membalas sms dari Bagus hingga berjalan lambat dibelakang teman-temannya, dia berjalan tanpa melihat sekeliling nya bahwa ada mobil yang sedang melaju kencang dan "Braaakkk..." semua dikagetkan dengan suara keras dari belakang dan berteriak "Nadyaaa! Ya Allah Nadya" semua menangis dan menghampiri Nadya yang terpental sejauh 2 meter, kepala nya berlumur darah karena terbentur mobil dan aspal dengan Handphone yang masih ada ditangan nya. [Bersambung..]
Nah, segitu dulu ya guys cerita Part II nya menyusul dan sambil mencari inspirasi lagi..
see you :))
"Hmm.. Sebenernya aku punya 2 tiket nonton, kamu mau ga besok temenin aku nonton Nad? hehe mau ya please?" Bagus sedikit membujuk Nadya.
Dalam hati Nadya melonjak kegirangan dan terlihat senyum-senyum sendiri melihat layar Hp. "Ciee Nadya senyum-senyum sendiri kenapa tuh kesambet?" Tanya Riyana kepada Nadya. "Enggak, gak kenapa-kenapa kok Riyan. hehehe" jawab Nadya sambil menyembunyikan Handphone miliknya. Nadya kembali membalas sms Bagus, "Mau gak ya? hmm yayaya okelah". Bagus sangat senang karena Nadya mau merespon untuk pergi nonton dengan nya "Artinya? kamu mau Nad?".
Tanpa disadari Nadya terlalu fokus membalas sms dari Bagus hingga berjalan lambat dibelakang teman-temannya, dia berjalan tanpa melihat sekeliling nya bahwa ada mobil yang sedang melaju kencang dan "Braaakkk..." semua dikagetkan dengan suara keras dari belakang dan berteriak "Nadyaaa! Ya Allah Nadya" semua menangis dan menghampiri Nadya yang terpental sejauh 2 meter, kepala nya berlumur darah karena terbentur mobil dan aspal dengan Handphone yang masih ada ditangan nya. [Bersambung..]
Nah, segitu dulu ya guys cerita Part II nya menyusul dan sambil mencari inspirasi lagi..
see you :))